Jumat, 22 November 2013 0 komentar

Tugas Bahasa Indonesia 2 (4)



Tugas 4

Buatlah kerangka karangan sesuai contoh kasus yang anda pilih!

Serba Praktis dengan Kartu Kredit

KARTU kredit (credit card) kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat modern. Kartu plastik yang menjanjikan banyak kemudahan tersebut menjadi alat bantu pembayaran yang sangat praktis dan efisien. Meskipun statusnya ngutang, tapi tetap saja  imagenya lebih gengsi dengan kartu kredit. Tak heran bila hampir setiap lapisan masyarakat mulai pejabat, pengusaha, Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, mahasiswa, sampai ibu rumah tangga dan pelajar memiliki satu atau lebih kartu kredit di dompetnya.

Sebagai alat bantu pembayaran, kartu kredit memberi banyak kemudahan. Cukup dengan kartu kredit, kita bisa membayar belanjaan meski tidak membawa uang tunai. Sedangkan pembayarannya akan diakumulasikan pada tagihan yang akan kita bayar setiap bulannya, atau dipotong langsung dari gaji jika bank yang mengeluarkan kartu kredit sama dengan bank tempat kita bekerja. Kartu kredit juga dapat digunakan untuk mencatat pengeluaran kita secara rutin sehingga mempermudah kita dalam mengelola keuangan dalam keluarga.
Meski begitu banyak kemudahan yang dijanjikan, pengajuan kartu kredit tidak mudah begitu saja dinikmati. Secara umum ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam mengajukan kartu kredit. Untuk perseorangan, cukup memberikan fotokopi KTP dan slip gaji. Meski demikian, perolehan kartu kredit tidak dapat diterima langsung karena pihak bank perlu mensurvei terlebih dahulu calon nasabah.

Dalam survei tersebut banyak faktor yang perlu dipertimbangkan bank. Diantaranya besaran gaji dan jumlah kartu kredit yang dimiliki si pemohon sebelumnya. Proses tersebut paling cepat akan memakan waktu hingga dua minggu. Dan setelah dinyatakan layak maka kartu kredit tersebut sudah dapat diterima dan digunakan oleh nasabah.

Hal yang belum banyak dipahami nasabah, menggunakan layanan kartu kredit berarti siap membayar iuran tahunan dari bank. Batas maksimal penggunaan kartu kredit juga disesuaikan dengan limit kartu kredit seseorang yang belum tentu sama dengan kartu kredit orang lain. Penilaian batas maksimal penggunaan kartu kredit tidak hanya dari satu faktor saja, salah satunya yakni besaran gaji nasabah. Hal tersebut sangat mempengaruhi sampai batas berapa nasabah tersebut dapat menggunakan kartu kreditnya.

Meski banyak pertimbangan kemudahan yang didapat maupun resiko dalam menggunakan kartu kredit, nampaknya tak mengurangi minat masyarakat metropolitan untuk menggunakan kartu plastik tersebut. Selain untuk mempermudah urusan transaksi menggunakan sentuhan teknologi, penggunaan kartu kredit juga berpengaruh dalam meningkatkan citra si pemakainya. Sebab pengguna kartu kredit identik dengan kalangan atas, sehingga cukup efektif untuk menaikkan gengsi seseorang.

Seperti diungkapkan salah seorang PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Yayah. Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong dirinya menggunakan kartu kredit. Pertama, untuk mempermudah transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai kemana-mana, karena pemilik kartu kredit bisa melakukan transaksi pembayaran dengan mudah.

"Jadi lebih fleksibel saja dalam bertransaksi," ungkap dia.

Alasan kedua, perkembangan teknologi cukup pesat tanpa disadari membuat pola hidup ikut berubah. Saat ini dalam sejumlah transaksi pembayaran, katanya, transaksinya hanya bisa dilakukan menggunakan kartu kredit.

"Faktor terakhir, banyaknya promo sering diluncurkan bank bagi para pengguna kartu kredit," jelas dia.

Hal senada diungkapkan Tri Hapsari. Pengguna kartu kredit sejak dua tahun lalu ini menilai lebih fleksibel jika melakukan pembayaran dengan kartu kredit. Selain itu, transaksi menggunakan kartu kredit ada jeda waktu satu bulan sebelum transaksi ditagihkan kepada pengguna. Sedangkan jika memakai kartu debit langsung memotong saldo rekening di bank.

"Kalau tidak punya uang tunai yang cukup, bisa pakai kartu kredit dulu, kan dibayarnya baru bulan depan," jelas dia.(JERMAINE A TIRTADEWA)

Simak Kelebihan dan Kekurangan

Kartu kredit merupakan alat bantu pembayaran yang lazim di sebagian masyarakat kita, bahkan kecenderungannya kartu kredit sudah merupakan gaya hidup. Kartu kredit bahkan memberikan banyak peluang tambahan bagi konsumen pengguna untuk mendapatkan kemudahan baik dalam bertransaksi maupun skema pembayaran yang bisa dicicil. Namun kartu kredit juga memiliki banyak resiko dan kekurangan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika dipertimbangkan dahulu keuntungan dan kerugiannya sebelum anda memutuskan memiliki kartu kredit.

Beberapa kelebihan/keuntungan memiliki kartu kredit antara lain:
  1. Kartu kredit dapat digunakan untuk mempermudah alat pembayaran sehingga kita tidak perlu susah-susah membawa uang tunai.
  2. Kartu kredit dapat digunakan untuk mengumpulkan semua bentuk pengeluaran belanja dalam satu tagihan sehingga waktu yang kita keluarkan dapat lebih efisien. Bahkan ada juga kartu kredit yang memiliki fasilitas untuk membayar pengeluaran rutin, seperti tagihan telepon, tagihan listrik, dan tagihan air.
  3. Kartu kredit juga dapat digunakan untuk mencatat pengeluaran kita secara rutin sehingga mempermudah kita dalam mengelola keuangan dalam keluarga.
  4. Kartu kredit juga dapat digunakan untuk menghemat pengeluaran kita, misalnya untuk diskon kamar hotel, diskon makan di restoran, atau diskon belanja.
  5. Tidak perlu membawa uang kontan kemana-mana yang bisa membahayakan keselamatan kita.
  6. Pengeluaran akan tertera jelas di rekening giro, bisa untuk melakukan cross checking di rumah pada akhir bulan.
  7. Kartu kredit tertentu memberi servis asuransi kesehatan, perjalanan, pencurian, ataupun kerusakan barang yang dibeli dengan kartu tersebut (perlu dibicarakan pada bank saat transaksi).
  8. Pemilikan kartu kredit international mempermudah perjalanan anda ke luar negeri.
  9. Pada bank tertentu, konsumen bisa memiliki kartu tambahan untuk pasangan atau anak (untuk satu account), baik berupa kartu identik dengan nomor identiti dan pin yang sama ataupun kartu tambahan yang berbeda nomor identiti dan nomor pin-nya.
  10. Bisa melakukan transaksi lewat internet (hati-hati dalam memilih website).
  11. Bisa belanja sekarang dan bayar bulan depan dengan bunga sekitar 2,5 persen sampai 3 persen tergantung bank yang bersangkutan.
  12. Bisa melakukan transaksi bisnis di internet (e-commerce) dengan menuliskan nama dan nomor kartu kredit (16 digit).
  13. Bisa dianggap lebih bergengsi, karena orang yang mempunyai kartu kredit adalah orang yang berpenghasilan cukup besar.
  14. Kemudahan dalam melakukan pembayaran yang bisa dilakukan dengan mencicil atau membayar minimun dari tagihan yang dikirim tiap bulannya.
  15. Tingkat keamanan yang cukup tinggi. Jadi bila kartu kredit kita dicopet, maka bisa segera melapor ke card center untuk melakukan pemblokiran kartu kredit.
  16. Kemudahan dalam menggunakan dana pihak lain tanpa bunga bila dilakukan pembayaran lunas tiap tagihan datang (grace period).
  17. Kemungkinan mendapatkan berbagai hadiah atau tawaran dengan harga diskon khusus bagi pemegang kartu kredit tertentu.
Kartu kredit juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diwaspadai, diantaranya:
  1. Kartu bisa dibobol orang lain yang tidak jujur. Misalnya bila penjual tidak jujur maka ia akan menggosok slip kredit lebih dari satu kali sebelum kita tandatangani. Ia akan menagih ke bank yang bersangkutan untuk transaksi lain dengan menggunakan slip yang kedua dengan mencantumkan tanda tangan kita yang dipalsukan seperti pada slip yang pertama.
  2. Bila transaksi bisnis dilakukan di internet, maka bila si penjual tidak jujur, ia akan menerima pembayaran dari bank yang bersangkutan, tetapi ia tidak mengirimkan barang yang kita pesan.
  3. Apabila kita butuh uang atau ingin belanja lebih banyak dari kemampuan, kita tetap bisa memakai kartu tersebut. Namun yang sering dilupakan oleh konsumen adalah persentase bunga kredit konsumsi yang sangat tinggi.
  4. Jenis kartu kredit yang menggunakan band magnetik tidak terlalu baik keamanan-nya. Sayangnya di Indonesia kartu jenis ini masih banyak diproduksi, jadi akan lebih baik kalau dibuat pengamanan tambahan dengan micro chip seperti yang dipakai di Eropa.
  5. Pembayaran pertahun yang cukup mahal, termasuk pembayaran tambahan untuk pengambilan uang di luar negeri, juga transaksi internet pada website yang berada di luar negeri.
  6. Nilai pertukaran uang ditentukan oleh bank penerbit, sehingga terkadang pihak bank agak seenaknya memberi rata-rata harian nilai pertukaran uang.
  7. Jangan sampai berurusan dengan debt collector yang sering dipakai oleh pihak bank di Indonesia untuk menagih hutang. Bisa jadi perabotan rumah tangga pun akan dibawa pada saat penagihan.
  8. Pada saat mengambil uang tunai melalui ATM, maka secara langsung dikenakan fee pengambilan yang besarannya sekitar 30 sampai 40 ribu (tergantung institusi penerbit).
  9. Beban administratif dan beban bunga yang terlalu tinggi jika melakukan pengambilan uang di ATM.(dari berbagai sumber)

Gunakan Dengan Bijak

Kartu kredit makin lama makin menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Saat ini begitu mudahnya kita menemui tawaran kartu kredit dimana-mana. Bagi seseorang yang telah memiliki penghasilan memadai tentu saja mendapatkan kartu kredit bukan perkara yang sulit. Para penyedia layanan kartu kredit berlomba-lomba untuk menarik konsumen dengan jalan memberikan kemudahan dan tawaran-tawaran menarik seperti diskon besar-besaran jika anda menggunakan kartu kredit tersebut di tempat-tempat yang telah bekerjasama dengan penyedia layanan kartu kredit. 
Dengan tawaran menggiurkan dan kemudahan-kemudahan yang ada, wajar jika seseorang tertarik untuk mempunyai kartu kredit. Namun sudah bukan merupakan berita baru jika sebagian orang yang “terlalu asyik” menggunakan kartu kreditnya akhirnya terjebak sendiri oleh hutang kartu kredit yang dibuatnya, sehingga dibuat pusing tujuh keliling karena bingung bagaimana membayarnya. Tentu saja hal ini yang harus kita hindari jika kita mempunyai kartu kredit.
Kartu kredit bukanlah kartu sakti yang bisa kita gunakan seenaknya. Kartu kredit hanyalah alat untuk mempermudah, jadi sama sekali tidak menambah kemampuan kita dalam berbelanja. Yang menentukan kemampuan kita untuk berbelanja adalah penghasilan kita, bukan apakah kita mempunyai kartu kredit atau tidak.

Untuk menggunakan kartu kredit secara bijak, berikut tips-tipsnya:
Selalu bayar penuh pokok utang kartu kredit ketika jatuh tempo
Banyak orang yang menggunakan fasilitas cicilan kartu kredit dan beberapa orang hanya membayar minimum kartu kreditnya dalam jangka waktu yang lama. Hal ini berbahaya apalagi bunga kartu kredit bisa dibilang tinggi (lebih dari 3% per bulan)
Jangan terlalu banyak punya kartu kredit
Jika anda termasuk orang yang gampang tergoda, maka minimalkan jumlah kartu kredit anda. Tiga kartu kredit sudah terlalu banyak.
Jangan gampang tergiur tawaran belanja diskon dengan kartu kredit
Jangan mengambil keputusan berbelanja hanya karena ada tawaran diskon. Belanjalah hanya karena anda membutuhkannya.


Topik : Ekonomi - Bisnis
Tujuan : Mejelaskan Pola Penggunaan Kartu Kredit di Masyarakat
Judul : Serba Praktis dengan Kartu Kredit

1. Faktor - faktor tinggi nya pengguna kartu kredit di perkotaan
   1.1 Kartu kredit menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern
   1.2 Para pengguna kartu kredit
   1.3 Kelebihan dan kemudahan yang diberikan kartu kredit

2. Syarat syarat pengajuan kartu kredit
  2.1 Proses dan syarat pengajuan kartu kredit
  2.2 Pertimbangan bank pada pengaju kartu kredit
  2.3 Memberikan pemahaman kepada nasabah dalam penggunaan kartu kredit

3. Kelebihan dan kekurangan kartu kredit
  3.1 Beberapa kelebihan kartu kredit
  3.2 Beberapa kekurangan kartu kredit

4. Kiat - kiat menggunakan kartu kredit dengan bijak
  4.1 Menjelaskan penggunaan kartu kredit yang tepat
  4.2 Saran - saran menggunakan kartu kredit dengan bijak



Kamis, 14 November 2013 0 komentar

Tulisan Bahasa Indonesia 2 (10)



Masyarakat Indonesia Mulai Sadar Dana Pensiun
JAKARTA - Survei Manulife Investor Sentimen Index (MISI) Kuartal III-2013 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai sadar akan pentingnya dana pensiun. Dari 500 responden yang terdiri dari investor menengah ke atas dengan usia di atas 25 tahun, 41 persen mengatakan tujuan utama  keuangan mereka adalah untuk biaya pendidikan anak, 18 persen untuk dana pensiun dan 18 persen untuk memulai bisnis sendiri.

"Mereka telah menyisihkan 18 persen untuk mempersipkan dana pensiun. Ini menunjukkan bahwa orang Indonesia sudah mulai sadar akan dana pensiun," kata Direktur Pengembangan Bisni Manulife Asset Menagemen Putut Endro Andanawarih di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Meski kesadaran akan penting dana pensiun sudah mulai tumbuh dalam masayarakat Indonesia, namun Putut mengatakan investor untuk memenuhi dana pensiun hanya 18 persen yang mengatakan dengan cara membeli produk investasi.

Hasil survei juga menujukkan bahwa untuk memenuhi dana pensiun, 77 persen responden mengatakan mendapatkan dengan menabung secara rutin, 51 persen mengatakan memenuhi dana tersebut melalui kerja tambahan,  48 persen  dengan cara mengurangi pengeluaran, dan hanya 18 persen yang memenuhinya dengan membeli produk investasi.

Putut mengatakan persentasi tersebut menunjukkan pemahaman masyarakat Indonesia masih minim mengenai investasi.

Dia menambahkan dari hasil survei 51 persen mengatakan mau beralih ke investasi di luar tabungan dan deposito asalkan mampu memberikan pendapatan secara tetap,  32 persen mengatakan asal memberikan kapital quarrantee, 27 persen meminta asal pleksibel dan bisa diakses saat dibutuhkan.

"Ini menunjukkan pengetahuan masyarakat akan investasi masih kurang. Padahal untuk mendapatakan return yang tinggi harus selalu identik dengan risiko yang tinggi," tandasnya.

·         Analisis : investasi untuk hari tua sangatlah penting, maka dari itu kita harus menyiapkan tabungan untuk hari pension kita.


0 komentar

Tulisan bahasa Indonesia 2 (9)



Upah Kehidupan Layak Buruh Minimal Rp3,7 Juta

JAKARTA – Isu kenaikan upah minimun provinsi (UMP) kembali diembuskan para buruh. Hari ini, sejumlah titik di Jakarta pun kembali disesaki aksi demo para buruh.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal mengatakan, buruh meminta kenaikan upah sebesar 50 persen. Alhasil, upah buruh yang bekerja di kawasan Jabodetabek paling tidak harus Rp3,7 juta per bulan.

Hal ini, kata Said, berdasarkan parameter survei dengan 84 item kebutuhan hidup layak (KHL). Berbeda dengan pemerintah yang masih mengacu pada 60 KHL, yang Said nilai sudah sangat tidak sesuai kebutuhan saat ini.

"Jadi didapat hasil survei pasar di Jabodetabek angka upah minimal 2014 adalah Rp3,7 juta per bulan, atau rata-rata nasional kenaikan upah minimal adalah 50 persen," jelas Said kepada Okezone, Kamis (17/10/2013).

Walau demikian, Said menyatakan usulan angka kenaikan ini tetap bisa dikompromikan melalui dewan pengupahan daerah.

Selain itu, para buruh juga menuntut implementasi jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat pada 1 Januari 2014, bukan bertahap sampai 2019. Lalu, jumlah penerima bantuan (PBI) Jamkes sebanyak 125 juta orang.

"Serta hapus outsourcing sesuai Permenakertrans Nomor 19 Tahun 2012, khususnya outsourcing di BUMN," tegas dia.

·         Analisis : menurut saya boleh boleh saja gaji buruh naik asalkan apa yang dia kerjakan sesuai dengan apa yang dia minta. Dengan kata lain kewajiban harus sebanding dengan hak.


0 komentar

Tulisan Bahasa Indonesia 2 (8)



Indonesia Harus Istirahat dan Meminum Obat
JAKARTA – Kenaikan BI rate menjadi 7,5 persen merupakan langkah yang memang harus diambil Bank Indonesia (BI), terutama dalam melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin mengibaratkan perekonomian Indonesia bisa jatuh apabila terus berlari dan tidak beristirahat serta meminum obat.

"Harus berhenti lari, tiduran, dan minum obat. Kalau dipaksakan lari nanti kita malah jatuh di jalan," tutur Budi saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Dia menuturkan, pengalaman yang terjadi pada 1998 seharusnya menjadi pengalaman berharga untuk diwaspadai. Saat itu, jelasnya, perekonomian terus “berlari” tanpa beristirahat sehingga pada kondisi terburuk perekonomian jatuh dengan sendirinya.

Budi juga mencontohkan kejadian pada 2008 ketika perekonomian Indonesia hampir tertular krisis global. Pemerintah dan BI memutuskan untuk mengerem pertumbuhan dan menaikkan BI rate. Saat itu, tuturnya, BI rate sempat menyentuh angka 12,75 persen, lebih tinggi dari posisi saat ini.

"Tapi hanya dua tahun, di 2010, pertumbuhan ekonomi kita sudah langsung balik. Jadi enggak kehilangan momentum pembangunan," jelasnya.

Dia menuturkan, kedua pengalaman yang terjadi di 1998 dan 2008 tersebut seharusnya menjadi referensi berharga bagi pemerintah dan BI untuk mempertimbangkan langkah terbaik.

Sebelumnya dikabarkan, BI menaikkan lagi suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin hingga mencapai angka 7,5 persen. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah mengatakan, pihaknya kembali menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,5 persen karena mempertimbangkan masih besarnya defisit transaksi berjalan di tengah risiko ketidakpastian global yang masih tinggi.

·         Analisis : menurut saya BI rate haruslah meningkat agar tingkat inflasi yang terjadi tidaklah terlalu besar dan menumbulkan masalah seperti tahun 1998 yang di sebabkan karena membludaknya tingkat inflasi pada tahun itu.


 
;