Kamis, 14 November 2013

Tulisan Bahasa Indonesia 2 (8)



Indonesia Harus Istirahat dan Meminum Obat
JAKARTA – Kenaikan BI rate menjadi 7,5 persen merupakan langkah yang memang harus diambil Bank Indonesia (BI), terutama dalam melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin mengibaratkan perekonomian Indonesia bisa jatuh apabila terus berlari dan tidak beristirahat serta meminum obat.

"Harus berhenti lari, tiduran, dan minum obat. Kalau dipaksakan lari nanti kita malah jatuh di jalan," tutur Budi saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Dia menuturkan, pengalaman yang terjadi pada 1998 seharusnya menjadi pengalaman berharga untuk diwaspadai. Saat itu, jelasnya, perekonomian terus “berlari” tanpa beristirahat sehingga pada kondisi terburuk perekonomian jatuh dengan sendirinya.

Budi juga mencontohkan kejadian pada 2008 ketika perekonomian Indonesia hampir tertular krisis global. Pemerintah dan BI memutuskan untuk mengerem pertumbuhan dan menaikkan BI rate. Saat itu, tuturnya, BI rate sempat menyentuh angka 12,75 persen, lebih tinggi dari posisi saat ini.

"Tapi hanya dua tahun, di 2010, pertumbuhan ekonomi kita sudah langsung balik. Jadi enggak kehilangan momentum pembangunan," jelasnya.

Dia menuturkan, kedua pengalaman yang terjadi di 1998 dan 2008 tersebut seharusnya menjadi referensi berharga bagi pemerintah dan BI untuk mempertimbangkan langkah terbaik.

Sebelumnya dikabarkan, BI menaikkan lagi suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin hingga mencapai angka 7,5 persen. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah mengatakan, pihaknya kembali menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,5 persen karena mempertimbangkan masih besarnya defisit transaksi berjalan di tengah risiko ketidakpastian global yang masih tinggi.

·         Analisis : menurut saya BI rate haruslah meningkat agar tingkat inflasi yang terjadi tidaklah terlalu besar dan menumbulkan masalah seperti tahun 1998 yang di sebabkan karena membludaknya tingkat inflasi pada tahun itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;