PENDAHULUAN
Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas; pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan
(auditing). Pengukuran adalah proses mengidentifikasikan, mengelompokan dan
menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran itu memberikan masukan
mendalam mengenai profotabilitas oprasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi
keuangan. Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi
dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Bidang ini memusatkan
perhatian pada isu-isu seperti apa yang akan dilaporkan, kapan dengan cara apa
dan kepada siapa. Auditing adalah proses dimana kalangan professional akuntansi
khusus (auditor) melakukan asestasi (pengujian terhadap) keandalan proses
pengukuran dan komunikasi.
Jumlah akuntansi dapat berbeda secara
signifikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang mengaturnya. Perbedaan dalam
budaya, praktik, bisnis, politik dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai
mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis dan hukum pajak seluruhnya
mempengaruhi bagaimana Multinational
Company (MNC) melakukan kegiatan operasi dan pelaporan laporan keuangannya
di seluruh dunia. Tidaklah mungkin dapat memahami laporan keuangan dan
pengungkapan lainnya tanpa pengetahuan mengenai prinsip akuntansi dan budaya
usaha yang mendasarinya
Sudut
Pandang Sejarah
Sistem
pembukuan berpasangan (double-entry-bookkeeping)
dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi, berawal dari Negara-negara kota di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam menggunakan pajak terhadap transaksi komersial. “pembukuan
ala Italia kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Hanseatik. Pada waktu hamper bersamaan, para filsuf bisnis di
belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah
di Perancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam
perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Singkat
kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan
Inggris. Kebutuhan untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah
koloni dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan di periksa
ulang dan diverifikasi kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi
pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di
Scotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar
luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga seluruh wilayah
persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Model
akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesia. Sistem akuntansi Perancis
menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada dibawah
pemerintahan Perancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti
berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia. Setelah Perang Dunia II,
pengaruh akuntansi makin terasa sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di
Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat
dilihat secara langsung di Negara-negara seperti Brasil, Israel, meksiko,
Filipina, Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi
Internasional tersebut adalah bahwa di banyak Negara, akuntansi merupakan
masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat secara erat
dengan hukum nasional dan aturan professional.
Sudut Pandang Kontemporer
Sudut Pandang Kontemporer
Pengendalian
nasional terhadap arus modal, faluta asing, infestasi asing langsung dan
transaksi terkait telah di liberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Sebagai mana akuntansi adalah bahasa bisnis, demikian juga interaksi ekonomi
lintas perbatasan mensyaratkan juga bahwa pelaporan akuntansi dalam satu
wilayah Negara secara terus menerus digunakan dan dipahami oleh para ahli di Negara
lainnya. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal
dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara
vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan
informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk
jasa akuntansi, makin dialihkontrakkan (out
sourced) kepada siapa saja dengan ukuran apapun, dimana saja di dunia yang
memiliki kemampuan terbaik.
Pertumbuhan
dan Penyebaran Operasi Multinasional
Dimasa
lalu perdagangan dan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan
perdagangan barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih
signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat dari pada perdagangan
barang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan
pada tingkat mikro seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar
negeri setiap MNC besar. Topik akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan
ekport dan import adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing
Saat
ini bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan meningkatkan
asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem
manufaktur dan distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki
seutuhnya usaha patungan atau aliansi strategis. Pada tingkat perusahaan,
aktifitas investasi langsung terlihat dengan adanya pengungkapan segmen
perusahaan dan daftar kepemilikan saham pada perusahaan afiliasi. Operasi yang
dilaksanakan di luar negeri membuat manager keuangan dan akuntan menghadapi
risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi
perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu Negara.
Setiap
Negara yang tercantum dalam afiliasi harus menyiapkan akun-akunnya sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang belaku umum di satu Negara yang menjadi
domisili perusahaan untuk memenuhi ketentuan hukum dan perpajakan. Prinsip
pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara
ke Negara lain karena prinsip-prinsip persebut dibentung oleh lingkungan sosial
ekonomi yang berbeda. Laporan auditor atas suatu perusahaan menetapkan bahwa
pernyataan laporan keuangan konsolidasi cocok dengan hukum Negara dimana
perusahaan tersebut berdiri dan sesuai dengan standar perlaporan keuangan
internasional (International Financial
Report Standard - IFRS) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting
Standard Board – IASB) dan juga sesuai dengan interpretasi yang dikeluarkan
oleh komite interpretasi laporan keuangan internasional ( International Reporting Ontepretation - IFRIC).
Akan
tetapi dalam menyiapkan dari sekelompok prinsip menjadi kelompok lainnya apakah
ada yang hilang dalam proses transaksi tersebut. Metologi konsolidasi yang
dianut memerlukan adanya penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini untuk
dikembalikan kepada biaya historis sebelum dilakukan konsolidasi. Disisi lain,
perusahaan melakukan penilaian ulang atas aset-asetnya yang terdapat di
Negara-negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, hal ini dilakukan
secara umum untuk mengubah daya beli mata uang lokal sebelum konsolidasi. Ini
disebabkan perubahan harga secara umum yang bergerak bersamaan dengan perubahan
harga spesifik. Perusahaan induk dan anak-anak perusahaan domestiknya
mempertahankan catatan akuntansinya dan menyusun laporan keuangannya sesuai
dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima secara umum di Negara
tersebut. Dan anak perusahaan luar negeri mempertahankan buku akun sesuai
dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku di Negara domisili.
Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang dikonsolidasikan disebut dengan
“Grup (kelompok)”. Laporan keuangan konsolidasi berikut ini telah dipersiapkan
dari laporan keuangan yang diserahkan kepada kementrian keuangan sebagaimana
yang ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di Negara tersebut. Dengan demikian,
laporan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda dalam beberapa aspek
signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima di Negara dan
wilayah yuridiksi selain Negara tersebut.
Terdapat
pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi
akun-akun luar negeri kedalam satu mata uang pelaporan. Terdapat bermacam-macam
kurs nilai tukar yang dapat digunakan oleh MNC. Kurs nilai tukar tidak konstan
yang sering berubah-ubah hampir setiap hari dapat menghasilkan keuntungan dan
kerugian yang menimbilkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang
dilaporkan. Perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah
seragam diseluruh dunia. Kebutuhan informasi pembaca berdomisili di luar negeri
haruslah diperhitungkan, khususnya pada saat suatu firma hendak memperoleh
akses pada sumber-sumber pendanaan luar negeri dan dalam batasan biaya yang
wajar. Pertimbangan atas akses pasar dan biaya pendanaan pada gilirannya
berkaitan dengan sifat dasar dan kualitas dari komunikasi keuangan eksternal
firma yang bersangkutan.
Inovasi
Keuangan
Dengan
diregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan
dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa.
Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta merta langsung berdampak pada
proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko
menderita kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam
mengidentifikasikan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil
strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Kompetisi
Global
Faktor
lain yang turut menyumbang semakin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi Global Penentuan Acuan (bench
marking), suatu tindakan untuk menbandingkan kinerja satu pihak dengan
suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah
standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Dalam penentuan
acuan terhadap pesaing internasional, sesorang harus berhati-hati untuk
memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat
dibandingkan.
Merger
dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Berita
mengenai Merger dan Akuisisi Internasional praktis merupakan kenyataan
sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi oprasi
atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega
konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar
dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat
menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh
kembali perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbilkan
arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kembali
perusahaan.
Internasionalisasi
Pasar Modal
Data
statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah
melonjak naik menjadi lebih dari duapuluh kali lipat sejjak tahun 1990.
Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih
dari 4 kali lipat dalam periode yang sama, dan saat itu telah melampaui nilai
lebih dari 1,5 triliun dolar. Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, adanya
peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek
diseluruh dunia. Transaksi yang terjadi di bursa saham Negara-negara yang
secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi
dinegara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang
lebih menyarankan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing
telah makin ditinggalkan, dan kiri para penanam modal dapat mengambil
keuntungan masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal
dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi
yang paling menarik dimanapun. Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah
wilayah benua Amerika, Asia Pasifik dan Eropa termasuk juga didalamnya Afrika dan
Timur Tengah.
AMERIKA
Ekonomi
AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an.
Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga menungkat dalam
presentase terhadap total global berada pada posisi 47,5% diawal tahun 2006.
Namun di Amerika sekalipun kuatnya tuntutan kompetisi global makin dirasakan.
AS akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika
merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya yang dirasa berat.
EROPA
BARAT
Eropa adalah
wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagangan. Faktor terkait dari Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan
menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri – ciri pasar ekuitas
London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahan
besar milik pemerintah telah membuat ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan
menarik muestor non intstitusional (non-lembaga), yang hingga pasar eropa telah
tumbuh seiring dengan keberhasilan persatuan moneter Eropa (European Monetary
Union). Selama kurun 1990, pasar modal dibenua eropa telah menjadi makin
tererahkan pada kepentingan para investor baru.
ASIA
Banyak
ahli yang memperkirakan asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting.
Republik Rakyat Cina (cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara
– negara “macan asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akutansi, pengungkapan dan
standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar
tersebut lemah. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestik
bruto (Gross Domestic Product - GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan
dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukan
bahwa pasar ekuitas dapat menaikan peranan yang lebih besar dibanyak
perekonomian Asia. Beberapa pasar Asia – Pasifik (seperti : Cina, India, Korea,
Taiwan dan Hong Kong) telah tumbug dengan cepat dan mengalami volume perdagangan
yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.
Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Bukti
menunjukan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melalaikan penccatatan
lintas batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan
kesadaran terhadap produk mereka dan membangun kesadaran masyarakat terhadap
perusahaan, khususnya negara – negara dimana perusahaan memiliki operasi yang
signifikan atau pelanggan utama. Dalam suatu kebijakan strategisnya, bursa efek
new York baru – baru ini mengakui sisi euronext, yang merupakan gabungan bursa
efek hasil marger antara bursa Amsterdam, Brussel, dan Paris
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Perkembangan
Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang
signifikan dalam perkembangan akuntansi, yaitu :
1. Sumber Pendanaan
Pengungkapan dilakukan sangat
lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana
bank merupakan sumber utama pendanaan.
2. System
Hukum
Dunia Barat memiliki dua orientasi
dasar : kondifikasi hokum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kondifikasi hukum,
aturan akutansinya digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat
lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus perkasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode
lengkap.
3. Perpajakan
Peraturan pajak secara efektif
menentukan standar akutansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam keperluan pajak. Ketika akutansi pajak terpisah, kadang – kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akutansi tertentu.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Banyak Negara – Negara berkembang
menggunakan system akutansi yang dikembangkan ditempat lain, entah karena
dipaksakan atau karena pilihan mereka sendiri.
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis
akutansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai – nilai asset dan bahan –
bahan terkait, sementara disisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap
pendapatan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Factor ini mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang di laksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Pada gilirinya, jenis transaksi menentukan masalah
akutansi yang dihadapi.
7. Tingakat
Pendidikan
Standar dan praktik akutansu yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalah artikan dan
disalahgunakan. Pendidikan akutansi yang professional sulit dicapai jika taraf
pendidikan disuatu Negara secara umum juga rendah.
8. Budaya
Disini budaya berarti nilai – nilai
dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Hofstede mendasari empat
dimensi budaya nasional (nilai sosial) :
1. Individualism
2. Jarak
kekuasan
3. Penghindaran
ketidakpastian
4.
Maskulinitas
Klasifikasi
Klasifikasi Akutansi Internasional dibagi menjadi
dua kategori
1. Klasifikasi
dengan pertimbangan, bergantung pada pengetahuan intitusi penglaman
2. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data
prinsip dan praktik akutansi seluruh dunia
·
Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan
Akutansi
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi, praktik akutansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional
2. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi, akutansi berkembang dari prinsip – prinsip
mikroekonomi
3. Berdasarkan
pendekatan disiplin independen. Lahan dari pertimbangan, coba – coba dan
kesalahan
4. Berdasarkan
pendekatan yang seragam, akutansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat
ukur kendali administrative oleh pemerintah pusat.
·
Sistem Hukum : akutansi Hukum Umum
versus Kodifikasi Hukum
1. Akutansi
dalam Negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian
wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisah antara akutansi
keuangan dan pajak.
2.
Akutansi Dalam Negara – Negara yang
menganut kondifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistic,
tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang dan kesesuaian antara
akutansi keuangan dan pajak.
Sistem hukum suatu Negara dan
system keuangannya dapat dikaitkan dalam hubungan sebab – akibat. Suatu sistem
legal dalam hukum umum menekan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan
yang lebih kuat kepada investor daripada sistem kodifikasi hukum.
·
Sistem Praktik : Akutansi Penyajian
Wajar versus Kepatuhan Hukum
Terdapat
beberapa alasan perbedaan akutansi pada tingkat nasional semakin hilang,
diantaranya
1. Pentingnya
pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang diseluruh dunia.
Penyatuan pasar modal dunia dapat juga dikatakan sebagai alas an terpenting
yang menjadikan Dewan Standar Akutansi Internasional memainkan peran utama
dalam menetapkan standar keuangan dinegara – Negara seperti Australia, Jepang,
Eropa, dll.
2. Pelaporan
keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan
ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan yang satu lagi menggunakan
prinsip akutansi dan berisi pengungkapan yang ditunjukan kepada investor
internasional.
3.
Beberapapa Negara yang menganut
kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab
pembentukan standar akutansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang
professional dan independen.
Masalah lain adalah penggunaan
cadangan secara bijak untuk meratakan laba dari satu period eke periode yang
lain. Proses ini meratkan fluktuasi laba dari satu tahun ke tahun yang lain.
Oleh karena praktik ini bertentangan dengan penyajian wajar, praktik ini lebih
jarang dilakukan dinegara – negara dengan penyajian wajar dibandingkan dengan
dinegara – negara yang menganut kepatuhan hukum Akutansi umum berorientasi
terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. IFRS juga
ditunjukan pada penyajian wajar. Secara khusus, IFRS relevan bagi perusahaan –
perusahaan yang mengandalkan pasar modal internasional untuk memperoleh
pendanaan. Akutansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang
dikenakan pemerintah nasional.
AKUNTANSI
KOMPARATIF : EROPA
Bab 3 berfokus pada lima anggota Uni
Eropa (EU): Republik Ceko, Prancis, Jerman , Belnda dan Inggris. Prancis, Jeman
dan Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic
Community) ketika organisasi tersebut di dirikan pada tahun 1957, Inggris
bergabung pada tahun 1973. Keempat Negara ini memiliki ekonomi yang berkembang
pesar dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan mutinasional terbesar di
dunia. Keempat Negara negate tersebut merupakan beberapa pendiri Internasional
Accounting standars Board – IASB dan memiliki peranan penting dalam mengatur
agendanya,Republik Ceko merupakan sebuah Negara dnegan perekonomian
“berkembang” . pada tahun 1989, Negara ini beruhan dari sebuah ekonomi
terencana menjadi ekonomi pasar.
·
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
Tabel Ringkasan Akuntansi Signifikan
No
|
Keterangan
|
Perancis
|
Jerman
|
Ceko
|
Belanda
|
Inggris
|
1.
|
Sistem
Akuntansi Keuangan
|
Code
de commerce
|
German
Accounting Standars (GAS)
|
Commersial
code
|
Dutch
Accounting Standard Board (DASB)
|
Statements
on Standard Accounting Practice (SSAPs)
|
2.
|
Regulasi
& Pelaksanaan Akuntansi
|
|||||
·
Hal-hal
yang mempengaruhi aturan / prinsip-prinsip akuntansi
|
1.
Counseil
National de la Compatilite – CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite
de la Reglementation Comptable – CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.
Autorite
des Marches Financiers – AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre
des Experts-comptables – OEC (Institute Akuntan Publik)
5.
Compagnie
Nationale des Commissaires aux Comptes – CNCC (Institut Nasional
Undang-Undang Auditor)
|
1.
German
Accounting Standars commite – (GASC) bertugas mengawasi German Accounting
Standards Boards – GASB
2.
Financial
Accounting Control Act untuk meningkatkan kepatuhan persyaratan laporan
keuangan Jerman & IFRS
3.
Financial
reporting Enforment panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang dianggap
tidak biasa
4.
Federal
financial Suppervisory Authority (Bafin – dalam bahasa jerman), dewan
pengaturan sector public yang mengawasi perdagangan saham & perbankan
serta industry asuransi
|
1.
Commercial
code, memperkenalkan sejumah legilasi dasar yang beruhubungan dengan bisnis
2.
Accountancy
Act, menentukan persyaratan untuk akuntansi
3.
Dekrit
mentri keuangan, menetapkan praktik pengukuran dan pengungkapan yang bisa
diterima
|
1.
Faundation
for Annual Reporting (FAR) mengatur aktivitas DASB, mengangkat anggota DASB
2.
Authority
for the Financial Market (AMF) Belanda mengawasi operasi bursa saham
3.
Financial
Reporting Division, memeriksa laporan keuangan agar sesuai standar
4.
Audit
Firm Oversight Division, memastikan standar audit yang ditetapkan diikuti
dengan baik
|
1.
The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2.
The
Institute of Chartered Accountants
|
|
·
Ketentuan
Akuntansi Dasar
|
|
·
Penilaian
neraca konservatif sangat penting bagi perlindungan kreditor
·
Kecenderungan
untuk menilai rendah asset dan member nilai tinggi untuk utang
·
Simpanan
dianggap sebagai perlindungan terhadap resiko yang tidak diduga dan
kemungkinan kebangkrutan
·
Penghasilan
kena pajak ditentukan dengan apapun yang dibutuhkan dalam catatan keuangan
sebuah badan usaha
|
·
Harta
ditentukan dan dikendalikan secara terpusat
·
Kerugian
biasanya diberi subsidi
·
Informasi
akuntansi dianggap rahasia
|
·
Laporan
keuangan tahunan harus menunjukan gambaran yang jelas dari posisi keuangan
dan hasil tahun tersebut
·
Laporan
keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman
·
Dasar-dasar
untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil oprasi harus
diungkapkan
·
Laporan
keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten
·
Informasi
keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam
laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya
|
·
Pendapatan
dan beban disesuaikan dengan dasar akrual
·
Asset
dan kewajiban invidu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung
secara terpisah
·
Prinsip
konservatisme (kehati-hatian diterakan)
·
Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun
·
Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung
|
|
3.
|
Hal-hal
yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan
|
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba Rugi
3.
Catatan
atas Laporan Keuangan
4.
Laporan
Direktur
5.
Laporan
Auditor
|
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan
Manajemen
5.
Laporan
Auditor
|
1.
Neraca
2.
Akun
keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3.
Catatan
|
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan
Direktur
5.
Informasi
lain yang sudah di tentukan
|
1.
Laporan
Direktur
2.
Akun
laba dan rugi serta neraca
3.
Laporan
arus kas
4.
Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan
kebijakan akuntansi
6.
Catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.
Laporan
audit
|
Akuntansi
Komparatif : Amerika dan Asia
Membahas
akuntansi dari lima Negara, Meksiko, Amerika Serikat, cina, India, dan Jepang.
Amerika Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar. Jepang menjadi Negara
dengan perekonomian tertinggi kedua. Kedua Negara tersebut merupakan pendiri
Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards
Commite), sekarang menjadi Dewan Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards Board – IASB). Meksiko mengadakan perbaikan sistem
free-market (pasar bebas) di tahun 1990-an. Dan pada tahun 1994 melakukan
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North Amerika Free Trade Agreement
– NAFTA). Cina adalah Negara berpopulasi terbesar di dunia, cina juga berubah
dari ekonomi terpusat menjadi lebih Marked-Oriented. Cina cenderung ke ekonomi
pasar sosialis yang merupakan rencana ekonomi dengan adaptasi pasar. India
sebagai Negara dengan populasi terbesar ke dua di dunia, perbaikan dimulai pada
tahun 1991 telah menghasilkan transformasi perekonomian yang baik di india.
Meksiko dan India merupakan Negara
kapitalis, perekonomian kedua Negara tersebut cenderung tertutup untuk investor
asing dan persaingan internasional. Kecenderungan tersebut kini sudah mulai
berubah. Sistem pembukuan financial mereka lebih berkembang bila dibandingkan
dengan cina dalam hal pengaturan standar, persyaratan dan praktik. Pemikiran
Amerika Serikat mengenai akuntansi serta laporan financial mempengaruhi sebagian
besar dunia pada saati ini. Landasan ekonomi Meksiko yang paling dekat dengan
Amerika Serikat. Seperti Amerika Serikat, India juga mengadopsi sistem
akuntansi dari Britania Raya.
Keterangan
|
AS
|
Meksiko
|
Jepang
|
Cina
|
India
|
Lembaga
yang berkaitan
|
1.
Financial Accounting Standar
Board
2.
American Institute of Certified
Public Accountants
3.
Public Company Accounting
Oversight Board
4.
Sarbanes – Oxley Act
5.
Securities and exchange
Commission
|
1.
Consenjo Mexicano para la
Investigacion y Desarrollo de Normas de Informacion Financiera – CINIF
2.
Instituto Mexicano de Contadores
Publicos
3.
Federal Tax Audit Departement of
the Ministry Finance
4.
National Banking and Securities
Commission
|
1.
Ministry of Justice
2.
Financial Services Agency (FSA)
3.
Business Accounting Council (BAC)
4.
Accounting Standars Boarding of
Japan
5.
Financial Accounting Standards
Foundation
6.
Japanese Institute of Certified
Public Accountants
7.
Auditing Oversight Board
|
1.
The State Council
2.
Departemen keuangan
3.
The chuna Accounting Standards
Committee – CASC
4.
The China Securities Regulatory
Commision – CSRC
|
1.
The Institute of Chartered
Accountants of India
2.
Accounting Standards Board
3.
Auditing and Assurance Standards
Board
4.
Securities and exchange Board of
India
|
Patokan
Akuntansi yang di keluarkan
|
1.
Accounting Series Release (ASR)
2.
Accounting Serues Releases,
Financial Reporting Releases, Staff Accounting Releases
3.
Statements of Financial
Accounting Standards – SFASs
4.
Generally Accepted Accounting
Principles
|
1.
Mexican Commercial Code
2.
Auditing Standards and Procedures
Commision
|
1.
Standarisasi Proses Audit
2.
Panduan mengenai permasalahan
akuntansi
|
1.
Financial Accounting and
Reporting Rules for Enterprises
2.
Accounting Standards for Business
Enterprises (ASBE)
|
1.
Indian Accounting Standards
2.
Auditing Assurance Standards
|
Komponen
laporan keuangan
|
1.
Laporan Manajemen
2.
Laporan Auditor Independen
3.
Laporan Keuangan Primer
4.
Diskusi manajemen dan analisis
hasil operasional dan kondisi keuangan
5.
Penjelasan mengenai kebijakan
akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan keuangan
7.
Perbandingan data keuangan selama
lima atau sepuluh tahun
8.
Data triwulan terpilih
|
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan perubahan ekuitas
pemegang saham
4.
Laporan perubahan posisi keuangan
5.
Catatan
|
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan perubahan ekuitas
pemegang saham
4.
Laporan bisnis
5.
Jadwal terkait
|
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan perubahan ekuitas
pemegang saham
5.
Catatan
|
1.
Neraca dua tahun
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan arus kas
4.
Kebijakan akuntansi
5.
catatan
|
Pengukuran
akuntansi
|
|||||
·
penggabungan bisnis
|
Metode
pembelian
|
Metode
pembelian
|
Metode
pembelian dan penyatuan saham
|
Metode
pembelian
|
Metode
pembelian dan penyatuan bunga
|
·
penyesuaian mata uang
|
Mengikuti
SFAs no. 52
|
International
Accounting Standard no. 21
|
Tingkat
Kurs saat ini (akhir tahun)
|
Nilai
tukar rata-rata tahunan
|
|
·
metode penyusutan
|
Metode
akselerasi dan garis lurus
|
Berdasarkan
masa manfaat atau kegunaannya
|
Metode
saldo menurun
|
Berdasarkan
masa manfaat dan berbasis langsung
|
Dialokasikan
secara bertahap
|
·
penilaian persediaan
|
LIFO,
FIFO, dan biaya rata-rata
|
Akuntansi
tingkat harga umum
|
FIFO,
LIFO, dan biaya rata-rata
|
FIFO,
dan biaya rata-rata
|
FIFO,
dan biaya rata-rata
|
·
pembiayaan sewa
|
Dikapitalisasi
dan korespondensi kewajiban di bukukan
|
Financial
lease / operational lease
|
Dikapitalisasi
/ kontrak operasional
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
dalam nilai lancar pasar
|
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Pada
bab ini akan dibahas tentang pengungkapan yang terkait dengan pelaporan keungan
bagi pengguna eksternal. Praktik pengungkapan di suatu negara berbeda dengan
negara lain, tapi seiring dengan berkembangnya perdagangan dunia, maka perlahan
perbedaan-perbedaan itu mulai disamakan
Ratusan
perusahaan telah berusaha mengembangkan pengungkapan mereka dengan :
- Secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau GAAP AS.
- Mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator domestik dan luar negeri.
- Memberikan respons terhadap berbagai permintaan informasi yang diajukan para investor dan analis.
Perkembangan
Pengungkapan
Standar
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan
ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional
dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan
dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika
lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan
pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan
keuangan perusahaan. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang
dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap
sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional
menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan
lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas
perusahaan.
Pengungkapan
Sukarela
Manajer cenderung memiliki
informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan mereka
saat ini dan ke depannya.Manajer
berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara
sukarela.
Dalam
sebuah penulisan klasik, dua orang penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer
dengan investor luar akan menjadi tidak sempurna jika :
1. Manajer
memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya
2. Dorongan
manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham
3. Aturan
akuntansi dan auditing tidak sempurna
Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa
efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan
asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non
keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap
informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang
dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan
negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian
pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan
terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan
ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat
perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider
trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum
yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Praktik
pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap
ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang
mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan
secara sukarela. Apabila aturan pengungkapan tidak diwajibkan maka,
pengungkapan yang diharuskan tersebut menjadi sukarela, karena manajer
perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan itu
menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan biaya
ketidakpatuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan dengan jelas
pengungkapan yang “diwajibkan” dan pengungkapan yang secara nyata dilakukan.
a) Pengungkapan
Informasi Progresif
Pengungkapan
informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan
pasar dunia. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap sangat
relevan dalam pasar ekuitas di sekuruh dunia. Informasi yang melihat masa depan
mencakup ramalan pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos
keuangan lainnya, informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi
masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos
periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan laporan rencana manajemen dan tujuan operasi
di masa depan
b) Pengungkapan
Segmen
Investor
dan analisis menuntut informasi hasil perusahaan industri dan segmen geografis
usaha dan keuangan signifikan dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana
bagian-bagian dalam sutu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
c) Pelaporan
Pertanggungjawaban Sosial
Laporan
pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi
tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan
lingkungan.
d) Pengungkapan
Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang
Digunakan
Pelaporan
keuangan juga bukan hanya untuk mengakomodasi pengguna domestic, melainkan juga
pengguna non domestic terutama pada perusahaan multinasional.
e) Pengungkapan
Pengelolaan Perusahaan
Pengelolaan
perusahaan adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara
permasalahan pengelolaan perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham,
pertanggungjawaban direksi, pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang
saham.
f) Pengungkapan
dan Laporan Bisnis di Internet
Pengungkapan
dan pelaporan bisnis juga dapat dilakukan melalui internet, dimana semua pihak
yang berkepentingan dapat mengakses informasi keuangan. Dengan menggunakan
internet, investor juga dapat melakukan transaksi perdagangan dan membuat
keputusan investasi dengan satu klik.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang
asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional
perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang
asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga
alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
- mencatat transaksi mata uang asing;
- memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
- berkomunikasi dengan peminat saham asing.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
- Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
- Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
- Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP
KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga
kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestic, yaitu:
- Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
- Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
- Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
- Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang
Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas
|
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan
dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai
tukar dan diatur oleh kompetisi local
|
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan
dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata
uang local
|
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata
uang negara induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi pada daerah local
|
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang
diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh
operasional local
|
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada
induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak ekstensif
|
Sering kali dan transaksi yang ekstensif
|
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan
sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa
transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif Transaksi Ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang
terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG ASING
- Metode Nilai Tukar Tunggal
- Metode Nilai Tukar Ganda
- Metode Current-Noncurrent
- Metode Moneter-Nonmoneter
- Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan
akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)
Penangguhan
2)
Penangguhan dan Amortisasi
3)
Penangguhan Sebagian
4)
Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN
AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa
perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara
Amerika, sebagai berikut:
1)
Pra-1965
Praktik
translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting
Research BulletinNo. 43.
2)
1965-1975
Translasi
mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs
saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6
dikeluarkan pada tahun 1965.
3)
1975-1981
FASB
mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4)
1981-Sekarang
FASB
mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun
1981.
GAMBARAN
STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
- Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur
kurs saat ini yang digunakan adalah:
1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam
laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi
telah diputuskan tidak bernilai.
- Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan
dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam
pendapatan lancar.
- Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata
uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS
menggunakan metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
- Perspektif Laporan
- Harga Perolehan
- Konsep Pendapatan
- Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN
INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat
inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan
secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
Langganan:
Postingan (Atom)